
Pemberdayaan ekonomi perempuan merupakan isu krusial dalam pembangunan, namun sering kali terhambat oleh berbagai tantangan struktural, salah satunya adalah double burden yang mengacu pada kenyataan bahwa perempuan, khususnya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), tidak hanya mengemban tanggung jawab ekonomi (bekerja untuk mencari nafkah), tetapi juga beban domestik (mengurus rumah tangga, anak, dan suami) yang sering kali dipandang sebelah mata.
Dalam konteks UMKM, fenomena ini sangat terlihat. Banyak perempuan memilih untuk memulai usaha dari rumah atau di sektor informal agar dapat menyeimbangkan peran ganda ini. Namun, keterbatasan waktu, mobilitas, dan modal menjadi hambatan besar bagi mereka untuk mengembangkan usaha. Pemasaran konvensional, seperti membuka toko fisik atau menyebarkan brosur, membutuhkan waktu, biaya, dan tenaga yang besar, yang sulit dipenuhi oleh perempuan yang sudah terbebani oleh pekerjaan domestik.
Hal ini pula yang menjadi fokus utama dalam sebuah sosialisasi yang diselenggarakan pada hari Rabu, 17 September 2025. Sebagaimana dipaparkan oleh Ibu Eni Setya Wardani, seorang entrepreneur dan trainer, yang dalam kesempatan ini berfokus pada peningkatan kapasitas perempuan ojek online di bawah komunitas “Watasa” agar dapat melegalisasi UMKM mereka dan menguasai pemasaran produk melalui digital marketing.
Memang, menguasai dunia digital bukan perkara yang mudah. Mungkin terbayang betapa rumitnya membuat konten atau bingung harus mulai dari mana. Bahkan, keterbatasan waktu untuk mempelajari strategi pemasaran digital sering kali membuat kita ragu untuk melangkah. Namun, jangan khawatir, karena hal tersebut bisa kita rangkum dengan memperhatikan beberapa langkah-langkah berikut:
- 1. Kenali Pelanggan Anda
Sebelum memulai promosi, langkah pertama yang krusial adalah memahami siapa calon pelanggan Anda. Identifikasi karakteristik mereka, seperti usia, jenis kelamin, lokasi, dan pekerjaan. Cari tahu juga apa kebutuhan atau masalah mereka, dan di mana mereka paling aktif di dunia maya, seperti di media sosial atau marketplace (seperti Shopee, Tokopedia, dll.)
- 2. Bangun Kehadiran Online
Setelah mengetahui target pasar, ciptakan keberadaan usaha Anda di ranah digital. Anda bisa memulainya dengan membuat “akun bisnis” yang terpisah dari akun pribadi di berbagai platform media sosial (seperti Instagram, TikTok, dan Facebook). Selain itu, Anda juga dapat membuat katalog produk di WhatsApp Business atau mendaftarkan usaha Anda di marketplace seperti Shopee dan Tokopedia. Pastikan profil bisnis Anda lengkap dengan nama usaha, logo, deskripsi produk, serta informasi kontak yang jelas.
- 3. Ciptakan Konten Menarik
Konten adalah elemen penting untuk memperkenalkan produk Anda kepada publik. Gunakan foto dan video yang jelas dan menarik. Jenis konten yang efektif dapat bervariasi, mulai dari konten edukasi (tips atau tutorial), hiburan, hingga testimoni pelanggan, serta informasi promo dan diskon. Unggah konten secara teratur, misalnya 3-4 kali seminggu, untuk menjaga konsistensi.
- 4. Jalin Interaksi dengan Pelanggan
Komunikasi yang baik adalah kunci untuk membangun loyalitas pelanggan. Berikan respons cepat terhadap pesan dan komentar yang masuk, dan gunakan bahasa yang sopan serta ramah. Dorong pelanggan untuk memberikan ulasan dan buat mereka merasa dihargai, misalnya dengan ucapan terima kasih.
- 5. Jaga Reputasi Bisnis
Etika dalam berbisnis juga sangat penting di dunia digital. Pastikan semua informasi dan foto yang Anda unggah jujur. Hindari menjelekkan pesaing dan selalu jaga kualitas produk serta pelayanan Anda. Citra yang positif akan membangun kepercayaan pelanggan.
Dengan demikian, pemasaran digital merupakan strategi yang belakangan ini sangat cocok bagi para penggerak UMKM, terutama karena sifatnya yang fleksibel, hemat biaya, dan efektif, serta keberhasilan dalam pemasaran ini sangat bergantung pada pemahaman yang mendalam terhadap target pasar, konsistensi dalam membuat konten, serta pelayanan pelanggan dan etika bisnis yang baik sekaligus meningkatkan daya saing di era digital.







